MAKALAH KONTRASEPSI
“KONSEP KEPENDUDUKAN”
Disusun oleh :
NAMA : RAHMI IZZATI NIM : 1205154010361
Dosen pembimbing :
DESI
ANDRIANI,S.S T
DIII KEBIDANAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
T.A 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah “Kontrasepsi” ini dengan sukses dan lancar.
Adapun tujuan pembuatan makalah yang berjudul Konsep Kependudukan ini untuk
melengkapi tugas KB.
Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Dan saya mohon kritik
dan saran dari pembaca untuk lebih menyempurnakan malakah ini. Saya juga meminta maaf apabila ada yang khilaf
baik dalam pengetikan maupun penyusunan dari makalah ini.
Semoga makalah KB
tentang Pengertian Akhlak ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bukittinggi,
24 Maret 2014
Rahmi
Izzati
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................. 1
Daftar Isi .............................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ....................................................... 3
1.2
Rumusan Masalh ......................................................... 3
1.3
Tujuan ......................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian penduduk .............................................. 6
2.2 Dinamika penduduk .............................................. 10
2.3 Faktor demografi .............................................. 13
2.4 Transisi demografi ............................................. 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................ 20
3.2 Saran ....................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Jumlah
masyarakat indonesian setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dilihat dari
sensus penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan
masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan jumlah penduduk yang
sangat besar dan pembesaran enduduk yang tidak merata.
Pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi sangat berpengaruh terhadap kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Masalah yang utama yang dihadapi adalah dengan
tingginya pertumbuhan penduduk yang kurang seimbang. Program kependudukan dan
keluarga berencana bertujuan turut untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat
melalui segi ekonomi dan sosial untuk seluruh masyarakat melalui usaha
perencanaan dan pengendalian penduduk. Untuk diharapkan tercapainya
keseimbangan baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan penduduk
1.2.2
Apa itu yang dimaksud dengan dinamika
penduduk
1.2.3
Apa saja faktor faktor demografiyang
mempengaruhi pertubuhan penduduk
1.2.4
Apa itu transisi demografik
1.3 TUJUAN
1.3.1
Tujuan umum
Tujuan
dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah KB pada program
studi DIII Kebidanan.
1.3.2
Tujuan khusus
Tujuan
khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai
konsep kependudukan, agar dapat menerapkan ilmu pelayanan KB di Idonesia.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
2.1
PENGERTIAN PENDUDUK
Menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992, penduduk yaitu orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota
masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu
tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah setiap warga negara yang tinggal di
daerah dalam waktu enam bulan atau lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap (
Tri Setiyaningsih, 2004:13 ).
Penduduk adalah semua orang
yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka waktu tertentu.
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat
mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa mendatang. Misalnya suatu negara
terdapat penduduk umur tua lebih banyak, maka dapat diharapkan negara tersebut
mempunyai angka kelahiran yang rendah dan angka kematian yang tinggi, sehingga
mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang rendah.
Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya
angka pertumbuhannya. Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pola keadaan
sosial, ekonomi, dan keluarga.
Pengelompokan
penduduk berdasarkan ciri – ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Biologi : umur dan jenis kelamin,
b. Sosial : pendidikan dan status,
c. Ekonomi : jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan tingkat pendapatan,
d. Geografi : tempat tinggal, serta
e. Budaya : agama dan adat
istiadat.
f. Tempat
tinggal : 1). Desa, adalah suatu
kesatuan hukum yang dapat meliputi
suatu masyarakat yang sendiri.
2). Kota, adalah suatu perwujudan
geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi,
politis, dan budaya yang terdapat disitu dalam hubungannya dan pengaruh timbal
balik dengan daerah lain. (Tri Setiyaningsih, 2004:14)
Orang
pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert melthus
yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi pertamanya Essay on population
tahun 1798 Melthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu penduduk seperti
bahan makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak
dapat tertahan dan tidak terbatas atas dua hal tersebut dia mengemukakan
pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan
makanan.
Dalil
yang dikemukakan Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geografis
(deret ukur) sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika
(deret hitung), akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar
antara jumlah penduduk dan kebutuhan hidup.
Sementara
pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% pertahun hingga 2,49%
pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor
utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan
penduduk (migrasi).
Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan
komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah maupun
mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah. Mengurangi bagi yang ditinggalkan
dan menambah bagi daerah yang didatangi. Selain penyebab langsung seperti
kelahiran, kematian dan migrasi terdapat penyebab tidak langsung seperti
keadaan social, ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb.
Pertumbuhan penduduk seperti dikemukakan di atas dapat dikatakan terlalu
tinggi karena dapat menimbulkan berbagai persoalan. Jadi apabila pertubuhan
penduduk di Indonesia tahun 1990 sebesar 2,15% pertahun diperlukan investasi
sebesar 2,15 kali 4 sama dengan 8,6% pertahun. Sedangkan tingkat pertumbuhan
GNP di Indonesia pada tahun yang sama hanya mencapai 4% pertahun. Defisit antara kemampuan dan
kebutuhan sebesar 8,6%-4%=4% ditutup pinjaman dari luar negeri.
Di Indonesia Sensus penduduk diadakan 10 tahun
sekali oleh pemerintah, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga
mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan
penduduk, jenis mata pencaharian dan sebagainya. Kesemuanya ini menunjukkan
susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut.
Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu,
misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut
pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapta
disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan
penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk
pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan.
Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan gari horisontalnya menunjukna
jumlah atau prosentasi.
Berdasarkan komposisinya piramida
penduduk dibedakan atas :
Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
Bentuk
piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan
penduduk suatu Negara
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih
kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika
ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
Manusia dalam kehidupannya terikat dengan alam atau
daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena
kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar
dari tingkat kematian. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup
akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk
dapat hidup panjang dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang
pertumbuhan penduduk.
Kecenderungan manusia untuk memilih daerah yang subur untuk
tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka
sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan manusia, sehingga
tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi
kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi didaerah/Negara
yang pola hidup penduduknya masih bertani.
Daerah
semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat
pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal
mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan
ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang
berpenduduk padat. Dari prinsip itulah
kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
Seiring
dengan hal tersebut persebaran pendudukdi Indonesia lebih banyak terjadi
urbanisasi dari pada transmigrasi . Hal itu dikarenakan masih tertanamnya pola
pikir masyarakat bahwa didaerah perkotaan lebih menjanjikan kehidupan yang
layak dan lapangan pekerjaan serta nilai ketertarikan lainnya yang ada di
kawasan perkotaan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Misalnya yang terjadi di Jakarta yang setiap tahunnya mengalami peningkatan
jumlah penduduk, itu berbeda dengan didaerah pelosok dan di desa-desa.
2.2
DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus
menerus yang mempengaruhi jumlah. Dinamika kependudukan merupakan perubahan
kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.
Penyebab perubahan dinamika penduduk dipengaruhi beberapa soaial yaitu kelahiran, kematian, perpindahan penduduk serta
kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Karena keempat unsur tersebut maka
pertambahan penduduk dapat dihutung
dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ).
Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian
. Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan
mortalitas.
Dari
berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyebab langsung
dan tidak langsung.
1).
Penyebab langsung
Penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah ocial-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk secara langsung antara lain kelahiran, kematian dan
perpindahan penduduk.
Berdasarkan
faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana terbagi
menjadi :
1) Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya selisih
antara kelahiran dan kematian.
2) Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan selisih
antara kelahiran kematian dan migrasi.
2). Penyebab tidak langsung
Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung melalui ocialr
antara yaitu keadaan ocial ekonomi dan budaya.
Menurut King Sley Davis dan
Judith Blake, ocialr antara yang dapat mempertinggi / menekan fertilitas suatu
masyarakat yaitu :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter
couse variable)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception
variable)
Usia perkawinan juga akan berpengaruh pada dinamika penduduk, jika
perkawinan terjadi pada usia muda maka usia reproduktif yang dialami oleh
pasangan usia muda tersebut akan lebih panjang daripada pasangan usia lanjut
akibatnya kemungkinan jumlah anak yang dihasilkan oleh pasangan muda akan lebih
banyak daripada pasangan usia lanjut.
Status sosial, pekerjaan dan latar belakang
pendidikan sedikit banyak berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas maupun
mortalitas dalam suatu masyarakat. Tingkat fertilitas umur lebih rendah pada
wanita yang berusia lebih tua yang mempunyai penghasilan lebih rendah. Ini karena
tingkat ekonomi masyarakat rendah sehingga secara tidak langsung status ocial
ekonomi berpengaruh pada dinamika penduduk.
2.3. FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI LAJU
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Laju pertumbuhan penduduk (Growht Rate) ditentukan oleh
tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth
Rate) dan tingkat kematian kasar (Crude Death Rate) masing-masing
menunjukkan jumlah kelahiran hidup dan jumlah kematian per 1000 penduduk
pertahun.
Dengan demikian
ada 4 kemungkinan dari 2 variabel ini :
1.
Tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian tinggi
2.
Tigkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian rendah
3.
Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian rendah
4.
Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian tinggi
2.4. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang
semula sosial tetap (stationer) berkembangnya dengan pesat dan akhirnya mencapai tetap
(stationer) kembali.
Faktor-faktor
yang menyebabkan turunnya mortalitas antara lain :
a.
Perkembangan teknologi di bidang pertanian dan perkembangan industri modern / dewasa ini dikenal juga
revolusi hijau yang ada pada masyarakat Indonesia ditetapkan sebagai panca
usaha di bidang pertanian.
b.
Munculnya pemerintahan yang relatif stabil / mantap yang memungkinkan
mantapnya fasilitas penyaluran bahan makanan dan jasa.
c. Kemajuan
sanitasi lingkungan menimbulkan kondisi lingkungan yang sehat
Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi mortalitas , didasarkan pada :
1.
Berdasarkan
penelitian, kematian di desa pada umumnya lebih rendah ocialri di kota (mutu kehidupan yang lebih sehat di desa)
2. Pilihan
terhadap perkerjaan / profesi yang juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
mortalitas dan lingkungan pekerjaan yang tidak sehat (tambang, pabrik,
percetakan, lingkungan berdebu dan sebagainya) meningkatkan mortalitas.
Promortalitas
adalah kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku dan
sebagainya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut tetap
tinggi.
Kondisi ini meliputi :
1. Kondisi
subyektif (kondisi, agama, kepercayaan) misalnya berani membela agama (wali
sahid) dan membela sosial (patriot)
berani mati menyongsong maut karena kepercayaan dapat masuk sosial / nirwana
2. Rasa malu (sosial) terdapat di masyarakat membuat orang mau membunuh diri (tekanan sosial) misalnya sosial dari di Jepang.
3. Kondisi
obyektif (keadaan alam, ekonomi, sosial dan sebagainya) sosial :
a. Bencana alam
banyak menelan korban (banjir, gempa dan sebaginya)
b. Kelaparan /
kekurangan makan karena kegagalan panen atau paceklik
c. Peperangan
d. Keracunan
akibat polusi (air, tanah, udara)
e. Ketagihan
minuman keras (candu) dan bahan narkotika
f. Kondisi
pendapatan yang rendah, kondisi ini dapat berakibat gawat karena siklus yang
terjadi akibat kondisi tersebut (diagram berikut).
Anti mortalitas adalah seluruh kondisi penentu di dalam sekelompok manusia
(keluarga, suku dan sebaginya) yang menyebabkan angka kematian di dalam
kelompok tersebut menurun).
Kondisi ini meliputi :
1.
Kondisi
subyektif (tradisi, agama, kepercayaan) misalnya
a. Larangan
terhadap bunuh diri atau membunuh orang lain. Baik berdasarkan agama ataupun sosial
b. Jangan mudah
menyerah dalam hidup
2.
Kondisi
obyektif (kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik) misalnya:
a. Kondisi kehidupan yang lebih menurunkan jumlah kematian bayi hilang atau
wabah penyakit.
b. Kondisi teknologi maju membantu terciptanya kondisi kesehatan, keamanan dan
penghindaran terhadap bencana alam
c. Kondisi pendidikan yang baik menyebar luaskan ilmu dan kesadaran terhadap
hidup yang sehat
d. Kondisi sanitasi yang baik menciptakan lingkungan tempat tinggal yang baik.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Penduduk
adalah setiap warga negara yang tinggal di daerah dalam waktu enam bulan atau
lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap.). Komposisi penduduk dalam arti
demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua
variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa mendatang.
Misalnya
suatu negara terdapat penduduk umur tua lebih banyak, maka dapat diharapkan
negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah dan angka kematian yang
tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang rendah.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
Penduduk
muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya
runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
Bentuk
piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan
penduduk suatu Negara
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih
kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika
ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena
kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
Demikian
pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, bisa
mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhannya.
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pola keadaan sosial, ekonomi, dan
keluarga.
Dinamika
penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang
disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain
karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri.
Karena
keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk dapat dihutung dengan cara : pertambahan
penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami
karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam
pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Faktor
demografi yang mempengaruhi Laju
pertumbuhan penduduk (Growht Rate) ditentukan oleh tingkat
kelahiran dan tingkat kematian. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
dan tingkat kematian kasar (Crude Death Rate) masing-masing menunjukkan
jumlah kelahiran hidup dan jumlah kematian per 1000 penduduk pertahun.
Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan
peralihan penduduk yang semula relatif tetap (stationer) berkembangnya dengan
pesat dan akhirnya mencapai tetap (stationer) kembali.
3.2 SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan kebidanan, khususnya dalam layanan KB agar tercapainya
kehidupan masyarakat yang sejahtera. Terjadi keseimbangan antara jumlah
penduduk pembangunan baik ekonomi dan sosialnya. Karna semakin tingginya angka
penduduk maka akan semakin rentan terhadap kemiskinan dan kemelaratan.
Untuk itu kita sebagai generasi penerus dari tenaga kesehatan khususnya
Bidan, marilah kita membantu menciptakan keluarga yang bahagia sejahtera dan
memiliki kesehatan yang baik, maupun segi ekonomi dan kehidupan sosialnya.
DAFTAR
PUSTAKA
www.google.com. Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan.
Diunduh pada 16 Maret 2009.
www.google.com. Masalah Pokok Pembangunan :Pendudukan.
Diunduh pada 16 Maret 2009.
1 komentar:
Betway Casino Hotel, Henderson - Mapyro
View detailed information and road 안동 출장샵 conditions for Betway Casino Hotel in 아산 출장마사지 Henderson, NV. 전라북도 출장샵 Book 김해 출장안마 your room at the 전주 출장마사지 Betway Hotel, Henderson NV hotel.
Posting Komentar