Jumat, 19 September 2014

Konsep Kependudukan




MAKALAH KONTRASEPSI
“KONSEP KEPENDUDUKAN”



 





Disusun oleh :

NAMA : RAHMI IZZATI                             NIM : 1205154010361



Dosen pembimbing :
DESI ANDRIANI,S.S T

DIII KEBIDANAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
T.A 2012/2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Kontrasepsi” ini dengan sukses dan lancar. Adapun tujuan pembuatan makalah yang berjudul Konsep Kependudukan ini untuk melengkapi tugas KB.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Dan saya mohon kritik dan saran dari pembaca untuk lebih menyempurnakan malakah ini. Saya  juga meminta maaf apabila ada yang khilaf baik dalam pengetikan maupun penyusunan dari makalah ini.
Semoga makalah KB tentang Pengertian Akhlak ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




Bukittinggi, 24 Maret 2014


                                                                                                Rahmi Izzati

 



DAFTAR ISI


Kata Pengantar           .............................................................................       1
Daftar Isi                     ..............................................................................      2

BAB I        PENDAHULUAN
1.1          Latar  Belakang           .......................................................     3
1.2          Rumusan Masalh         .........................................................   3
1.3          Tujuan                         .........................................................   4

BAB II       TINJAUAN TEORI
2.1     Pengertian penduduk              ..............................................  6
2.2     Dinamika penduduk               ..............................................  10
2.3     Faktor demografi                    ..............................................  13
2.4     Transisi demografi                  .............................................   13

BAB III     PENUTUP
3.1     Kesimpulan                 ........................................................    20
3.2     Saran                           .......................................................     20

DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Jumlah masyarakat indonesian setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dilihat dari sensus penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan masalah kependudukan yang sangat serius disertai dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan pembesaran enduduk yang tidak merata.
Pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi sangat berpengaruh terhadap kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Masalah yang utama yang dihadapi adalah dengan tingginya pertumbuhan penduduk yang kurang seimbang. Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui segi ekonomi dan sosial untuk seluruh masyarakat melalui usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Untuk diharapkan tercapainya keseimbangan baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1.2.1        Apa yang dimaksud dengan penduduk
1.2.2        Apa itu yang dimaksud dengan dinamika penduduk
1.2.3        Apa saja faktor faktor demografiyang mempengaruhi pertubuhan penduduk
1.2.4        Apa itu transisi demografik




1.3  TUJUAN
1.3.1        Tujuan umum
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah KB pada program studi DIII Kebidanan.
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai konsep kependudukan, agar dapat menerapkan ilmu pelayanan KB di Idonesia.





BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PENDUDUK
Menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992, penduduk yaitu orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.

Penduduk adalah setiap warga negara yang tinggal di daerah dalam waktu enam bulan atau lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap ( Tri Setiyaningsih, 2004:13 ).

Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka waktu tertentu.

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa mendatang. Misalnya suatu negara terdapat penduduk umur tua lebih banyak, maka dapat diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah dan angka kematian yang tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang rendah.
Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhannya. Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pola keadaan sosial, ekonomi, dan keluarga.



Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri – ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Biologi         : umur dan jenis kelamin,
b. Sosial            :  pendidikan dan status,
c. Ekonomi      : jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan tingkat pendapatan,
d. Geografi       : tempat tinggal, serta
e. Budaya         : agama dan adat istiadat.
f. Tempat tinggal         : 1). Desa, adalah suatu kesatuan hukum yang dapat   meliputi suatu masyarakat yang sendiri.
 2). Kota, adalah suatu perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politis, dan budaya yang terdapat disitu dalam hubungannya dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. (Tri Setiyaningsih, 2004:14)

Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk adalah Thomas Robert melthus yang hidup pada tahun 1886-1824 dalam edisi pertamanya Essay on population tahun 1798 Melthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu penduduk seperti bahan makanan adalah penting bagi kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat tertahan dan tidak terbatas atas dua hal tersebut dia mengemukakan pendapatnya bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan.

Dalil yang dikemukakan Malthus yaitu jumlah penduduk meningkat secara geografis (deret ukur) sedangkan kebutuhan hidup kian meningkat secara alat arit matika (deret hitung), akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara jumlah penduduk dan kebutuhan hidup.


Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian  dapat menambah maupun mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah. Mengurangi bagi yang ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi. Selain penyebab langsung seperti kelahiran, kematian dan migrasi terdapat penyebab tidak langsung seperti keadaan social, ekonomi, budaya, lingkungan, politik dsb.

Pertumbuhan penduduk seperti dikemukakan di atas dapat dikatakan terlalu tinggi karena dapat menimbulkan berbagai persoalan. Jadi apabila pertubuhan penduduk di Indonesia tahun 1990 sebesar 2,15% pertahun diperlukan investasi sebesar 2,15 kali 4 sama dengan 8,6% pertahun. Sedangkan tingkat pertumbuhan GNP di Indonesia pada tahun yang sama hanya mencapai 4% pertahun. Defisit antara kemampuan dan kebutuhan sebesar 8,6%-4%=4% ditutup pinjaman dari luar negeri.

Di Indonesia Sensus penduduk diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah, bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi juga mendata tentang umur penduduk, jenis kelamin penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebagainya. Kesemuanya ini menunjukkan susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada tahun tersebut. Komposisi penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.

Dengan mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan gari horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi.

Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
                                                      Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
                                                      Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
                                                      Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.

Manusia dalam kehidupannya terikat dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu penduduk dunia itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Hal ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang dan ini sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.

            Kecenderungan  manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu menjadi perebutan manusia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.

            Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari prinsip itulah  kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
           
            Seiring dengan hal tersebut persebaran pendudukdi Indonesia lebih banyak terjadi urbanisasi dari pada transmigrasi . Hal itu dikarenakan masih tertanamnya pola pikir masyarakat bahwa didaerah perkotaan lebih menjanjikan kehidupan yang layak dan lapangan pekerjaan serta nilai ketertarikan lainnya yang ada di kawasan perkotaan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Misalnya yang terjadi di Jakarta yang setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah penduduk, itu berbeda dengan didaerah pelosok dan di desa-desa.

2.2 DINAMIKA PENDUDUK
            Dinamika penduduk yaitu suatu proses perubahan penduduk secara terus menerus yang mempengaruhi jumlah. Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu.

Penyebab perubahan dinamika penduduk dipengaruhi beberapa soaial yaitu kelahiran, kematian, perpindahan penduduk serta kondisi sosial ekonomi dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Dari berbagai penyebab tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyebab langsung dan tidak langsung.
1). Penyebab langsung
          Penyebab langsung dari pertumbuhan penduduk adalah ocial-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk secara langsung antara lain kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.

               Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka pertambahan penduduk secara sederhana terbagi menjadi :
                     1)    Pertumbuhan penduduk alami yaitu pertambahan penduduk karena adanya selisih antara kelahiran dan kematian.
                     2)    Pertambahan penduduk sosial yaitu pertambahan penduduk disebabkan selisih antara kelahiran kematian dan migrasi.

2).    Penyebab tidak langsung
          Faktor yang mempengaruhi perubahan penduduk secara tidak langsung melalui ocialr antara yaitu keadaan ocial ekonomi dan budaya.
Menurut King Sley Davis dan Judith Blake, ocialr antara yang dapat mempertinggi / menekan fertilitas suatu masyarakat yaitu :
                                                                  1.  Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan oleh hubungan kelamin (inter couse variable)
                      2.   Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan untuk konsepsi (conception variable)
       3.   Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat (gestation variable)

          Usia perkawinan juga akan berpengaruh pada dinamika penduduk, jika perkawinan terjadi pada usia muda maka usia reproduktif yang dialami oleh pasangan usia muda tersebut akan lebih panjang daripada pasangan usia lanjut akibatnya kemungkinan jumlah anak yang dihasilkan oleh pasangan muda akan lebih banyak daripada pasangan usia lanjut.
      Status sosial, pekerjaan dan latar belakang pendidikan sedikit banyak berpengaruh pada tinggi rendahnya fertilitas maupun mortalitas dalam suatu masyarakat. Tingkat fertilitas umur lebih rendah pada wanita yang berusia lebih tua yang mempunyai penghasilan lebih rendah. Ini karena tingkat ekonomi masyarakat rendah sehingga secara tidak langsung status ocial ekonomi berpengaruh pada dinamika penduduk.


      2.3.  FAKTOR DEMOGRAFI YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

            Laju pertumbuhan penduduk (Growht Rate)  ditentukan oleh tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate) dan tingkat kematian kasar (Crude Death Rate) masing-masing menunjukkan jumlah kelahiran hidup dan jumlah kematian per 1000 penduduk pertahun.

         Dengan demikian ada 4 kemungkinan dari 2 variabel ini :
1.     Tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian tinggi
2.     Tigkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian rendah
3.     Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian rendah
4.     Tingkat kelahiran rendah dan tingkat kematian tinggi


      2.4.   TRANSISI DEMOGRAFI

            Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang semula sosial tetap (stationer) berkembangnya dengan pesat dan akhirnya mencapai tetap (stationer) kembali.

          Faktor-faktor yang menyebabkan turunnya mortalitas antara lain :
a.    Perkembangan teknologi di bidang pertanian dan perkembangan industri modern / dewasa ini dikenal juga revolusi hijau yang ada pada masyarakat Indonesia ditetapkan sebagai panca usaha di bidang pertanian.
b.    Munculnya pemerintahan yang relatif stabil / mantap yang memungkinkan mantapnya fasilitas penyaluran bahan makanan dan jasa.
c.    Kemajuan sanitasi lingkungan menimbulkan kondisi lingkungan yang sehat
d.    Kemajuan di bidang kedokteran, gizi, pengobatan dan program-progran kesehatan masyarakat.
           
           
            Faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi mortalitas , didasarkan pada :

1.      Berdasarkan penelitian, kematian di desa pada umumnya lebih rendah ocialri di kota (mutu kehidupan yang lebih sehat di desa)

2.    Pilihan terhadap perkerjaan / profesi yang juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya mortalitas dan lingkungan pekerjaan yang tidak sehat (tambang, pabrik, percetakan, lingkungan berdebu dan sebagainya) meningkatkan mortalitas.

Promortalitas adalah kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku dan sebagainya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut tetap tinggi.
            Kondisi ini meliputi :

1.     Kondisi subyektif (kondisi, agama, kepercayaan) misalnya berani membela agama (wali sahid) dan membela sosial (patriot) berani mati menyongsong maut karena kepercayaan dapat masuk sosial / nirwana
2.     Rasa malu (sosial) terdapat di masyarakat membuat orang mau membunuh diri (tekanan sosial) misalnya sosial dari di Jepang.
3.     Kondisi obyektif (keadaan alam, ekonomi, sosial dan sebagainya) sosial :

a.    Bencana alam banyak menelan korban (banjir, gempa dan sebaginya)
b.    Kelaparan / kekurangan makan karena kegagalan panen atau paceklik
c.    Peperangan
d.    Keracunan akibat polusi (air, tanah, udara)
e.    Ketagihan minuman keras (candu) dan bahan narkotika
f.     Kondisi pendapatan yang rendah, kondisi ini dapat berakibat gawat karena siklus yang terjadi akibat kondisi tersebut (diagram berikut).

            Anti mortalitas adalah seluruh kondisi penentu di dalam sekelompok manusia (keluarga, suku dan sebaginya) yang menyebabkan angka kematian di dalam kelompok tersebut menurun).
            Kondisi ini meliputi :

1.       Kondisi subyektif (tradisi, agama, kepercayaan) misalnya

a.    Larangan terhadap bunuh diri atau membunuh orang lain. Baik berdasarkan agama ataupun sosial
b.    Jangan mudah menyerah dalam hidup           



2.    Kondisi obyektif (kondisi sosial, ekonomi, budaya, politik) misalnya:

a.    Kondisi kehidupan yang lebih menurunkan jumlah kematian bayi hilang atau wabah penyakit.
b.    Kondisi teknologi maju membantu terciptanya kondisi kesehatan, keamanan dan penghindaran terhadap bencana alam
c.    Kondisi pendidikan yang baik menyebar luaskan ilmu dan kesadaran terhadap hidup yang sehat
d.    Kondisi sanitasi yang baik menciptakan lingkungan tempat tinggal yang baik.
                        


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
                 Penduduk adalah setiap warga negara yang tinggal di daerah dalam waktu enam bulan atau lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap.). Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di masa mendatang.
                 Misalnya suatu negara terdapat penduduk umur tua lebih banyak, maka dapat diharapkan negara tersebut mempunyai angka kelahiran yang rendah dan angka kematian yang tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang rendah.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
                                              Penduduk muda yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
                                              Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
                                              Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.

                 Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhannya. Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi pola keadaan sosial, ekonomi, dan keluarga.
                 Dinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsurr lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri.
                 Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk  dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
                 Faktor demografi yang mempengaruhi Laju pertumbuhan penduduk (Growht Rate)  ditentukan oleh tingkat kelahiran dan tingkat kematian. Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate) dan tingkat kematian kasar (Crude Death Rate) masing-masing menunjukkan jumlah kelahiran hidup dan jumlah kematian per 1000 penduduk pertahun.
                 Transisi demografi adalah berkembangnya keadaan peralihan penduduk yang semula relatif tetap (stationer) berkembangnya dengan pesat dan akhirnya mencapai tetap (stationer) kembali.

3.2 SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan, khususnya dalam layanan KB agar tercapainya kehidupan masyarakat yang sejahtera. Terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk pembangunan baik ekonomi dan sosialnya. Karna semakin tingginya angka penduduk maka akan semakin rentan terhadap kemiskinan dan kemelaratan.
Untuk itu kita sebagai generasi penerus dari tenaga kesehatan khususnya Bidan, marilah kita membantu menciptakan keluarga yang bahagia sejahtera dan memiliki kesehatan yang baik, maupun segi ekonomi dan kehidupan sosialnya.

 



DAFTAR PUSTAKA


www.google.com. Penduduk, Masyarakat dan kebudayaan. Diunduh pada 16 Maret 2009.
www.google.com. Masalah Pokok Pembangunan :Pendudukan. Diunduh pada 16 Maret 2009.



1 komentar:

Betway Casino Hotel, Henderson - Mapyro
View detailed information and road 안동 출장샵 conditions for Betway Casino Hotel in 아산 출장마사지 Henderson, NV. 전라북도 출장샵 Book 김해 출장안마 your room at the 전주 출장마사지 Betway Hotel, Henderson NV hotel.

Posting Komentar