Selasa, 23 Juni 2015
06.42
No comments
PEMERIKSAAN RATORIU URINE
Selasa, 17 Februari 2015
06.00
No comments
METODE VDRL
CARA
DIAGNOSA SIFILIS
METODE VDRL ( Veneral Disease Research of Laboratories)
A. PENDAHULUAN
Venereal Disease
Research Laboratory (VDRL) / Serum atau Cerebrospinal Fluid (RPR) merupakan
satu-satunya pemeriksaan laboratorium untuk neunurosipilis yang disetujui oleh
Centers for Disease Control. Pemeriksaan VDRL serum bisa memberikan hasil
negatif palsu pada tahap late sipilis dan kurang sensitif dari RPR. Penyakit Pemeriksaan
VDRL merupakan pemeriksaan penyaring atau Skrining Test, dimana apabila VDRL
positif maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan TPHA (Trophonema Phalidum Heamaglutinasi). Hasil uji serologi
tergantung pada stadium penyakit misalnya pada infeksi primer hasil pemeriksaan
serologi biasanya menunnjukkan hasil non reaktif. Troponema palidum dapan
ditemukan pada chancre. Hasil serologi akan menunjukan positif 1-4 minggu
setelah timbulnya chancre. Dan pada infeksi sekunder hasil serelogi akan selalu
pisitif dengan titer yang terus meningkat. Pasien
yang terinfeksi bakteri treponema akan membentuk antibody yang terjadi sebagai
reaksi bahan-bahan yang dilepaskan karena kerusakan sel-sel. Andibody tersebut
disebut regain.
B. TUJUAN PEMERIKSAAN
Untuk
mendeteksi adanya antibody nontreponema atau Reagin.
C. METODE PEMERIKSAAN
Slide
D. PRINSIF PEMERIKSAAN
Adanya
antibody pada serum pasien akan bereaksi dengan antigen yang menempel pada
eritrosit ayam kalkun atau domba membentuk flokulasi ( gumpalan) atau
aglutinasi
E. SPESIMEN PEMERIKSAAN
Serum
atau cairanotak
F. ALAT
DAN BAHAN PEMERIKSAAN
1.
Slide
pemeriksaan berlatar belakan putih
2.
Mikroskop
3.
Mikropipet
4.
Tip kuning
5.
Rotator
6.
Timer
7. Batang pengaduk
G. CARA KERJA
1.
Kualitatif
a. Siapkan
alat dan bahan yad dibutuhkan
b. Ke
dalam lingkaran slide dipipet 50 ul serum
c. Tambahkan
50 ul atau 1 tetes antigen (reagen VDRL )
d. Homogenkan
dengan batang pengaduk
e. Putar
pada rotator kecepatan 100 rpm selama 4-8 menit
f.
Amati ada tidaknya flokulasi
2.
Kuantitatif
a. Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Lakukan
pengenceran berseri pada slide dengan cara 50 ul serum + 50 ul saline
dihomogenkan kemudian hari campuran tersebut dipipet 50 ul dan diletakkan pada
lingkaran ke dua pada slide yang sama kemudian tambahkan 50 ul salin dan
homogenkan kembali lalu lakukan hal yang sam seperti pada lingkaran pertama
sampai lingkaran terakhir dima pada pengenceran terakhir hasil pengenceran
dibuang sebanyak 50 ul. Maka hasil pengenceran adalah 1/2 , 1/4 , 1/8, 1/16,
1/32, 1/64, 1/128.
c. Kepada
masing-masing pengenceran tambahkan 1 tetes ( 50 ul ) antigen VDRL ( reagen)
d. Kemudian
dihomogenkan dan diputar dengan rotator kecepatan 100 rpm selam 5-8 menit
e. Amati
ada tidaknya flokulasi setiap pengenceran dan tentukan titer
pemeriksaannya ( yaitu pengenceran trerakhir yang masih menunjukkan flokulasi )
H. INTERPRETASI HASIL
1. Kualitatif
Laporan
hasil cukup dengan menyebutkan non-reaktif, reaktif lemah atau reaktif
a.
REAKTIF :
Bila tampak gumpalan sedang atau besar
b.
REAKTIF LEMAH: Bila
tampak gumpalan kecil-kecil
c.
NON
REAKTIF : Bila tidak tampak flokulasi/gumpalan
2.
Kuantitatif
Tentukan titernya
( amati pngenceran trakhir yang masih menunjukkan flokulasi ) misalnya 1/64
`
I.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan
1. Apabila
specimen yang diterima adalah cairan otak maka specimen tersebut harus
disentrifuge pada kecepatan 3000 rpm salam 5-10 menit
2. Apabila
serumnya lipemik baiknya disentrifuge pada kecepatan tinggi yaitu 10000 rpm
selama 10 menit
3.
Serum
yang lipemik dan lisis tidak boleh diperiksa
Selasa, 14 Oktober 2014
08.59
1 comment
Standar Pelayanan Ante Natal Care 14T
1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ). Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2) Ukur Tekanan Darah ( T2). Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 ) Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan sesuai
minggu
|
Jarak dari simfisis
|
22 – 28 Minggu
|
24-25 cm
|
28 Minggu
|
26,7 cm
|
30 Minggu
|
29,5 – 30 cm
|
32 Minggu
|
31 cm
|
34 Minggu
|
32 cm
|
36 Minggu
|
33 cm
|
40 Minggu
|
37,7 cm
|
4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )
5) Pemberian Imunisasi TT ( T5 ) Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus
Toxoid
Imunisasi TT
|
Selang Waktu minimal
pemberian Imunisasi TT
|
Lama Perlindungan
|
TT1
|
-
|
Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
|
TT2
|
1 bulan setelah TT1
|
3 Tahun
|
TT3
|
6 bulan setelah TT2
|
6 Tahun
|
TT4
|
12 Bulan setelah TT3
|
10 Tahun
|
TT5
|
12 Bulan setelah TT4
|
≥25 Tahun
|
6) Pemeriksaan Hb ( T6 ) Pemeriksaan
Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28.
bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus diberi
suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau
lebih.
7) Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )
pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
dilakukan pengobatan dan rujukan..
8) Pemeriksaan Protein urine ( T8 ) dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9) Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10) Perawatan Payudara ( T10 ) senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
12) Pemberian Obat Malaria ( T12 ) diberikan
kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil dengan
gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan
darah yang positif.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 ) diberikan
pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis yang
dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 )